BISA UNTUK VERIFIKASI PAYPAL SERTA BELANJA ONLINE DI PAYPAL, EBAY, AMAZON, GOOGLE PLAYSTORE, ITUNES SERTA SITUS DALAM NEGERI (TOKOPEDIA, BHINNEKA, LAZADA DSB)!
LOGO PERMATA BANK |
LOGO PRINSIPAL VISA |
ALTERNATIF KARTU DEBIT/ATM INDONESIA LAINNYA SELAIN DEBIT PERMATA YANG BISA UNTUK PAYPAL DAN BELANJA ONLINE (UPDATE):
http://amirz123.blogspot.co.id/2016/12/daftar-kartu-debit-indonesia-untuk.html
CARA VERIFIKASI PAYPAL DENGAN KARTU DEBIT PERMATA:
http://amirz123.blogspot.co.id/2016/08/cara-memverifikasi-paypal-dengan-kartu.html
Sebagaimana yang kita tahu untuk keperluan verifikasi PayPal maupun belanja online khususnya di situs2 luar negeri bagi sebagian besar masyarakat Indonesia kadang merupakan sesuatu yang sulit, tidak umum, dan merepotkan. Kenapa? Karena pada umumnya hal-hal tersebut membutuhkan kepemilikan kartu kredit yang di Indonesia kepemilikannya belum begitu umum dan kadang agak susah syarat2nya, serta lama pengajuannya (kadang approval bisa 1 bulan lebih), juga tidak ingin “berhutang” dsb.
Padahal banyak jenis barang2 yang hanya hanya bisa dibeli diluar negeri dan belum tersedia di Indonesia, khususnya buat penggemar, contohnya penulis waktu itu akhirnya bisa juga membeli teropong bintang di Ebay yang modelnya tidak dijual di Indonesia.
Memang pada beberapa situs tersebut kadang kita baca bisa juga memakai kartu debit (ATM) asalkan ada lambang Visa atau Mastercardnya. Masalahnya hampir semua kartu debit di Indonesia umumnya tidak bisa untuk belanja online biasa karena sengaja diblokir oleh banknya, bahkan jika ada lambang Visa atau Mastercardnya, selain untuk narik uang ATM atau gesek di mesin EDC. Berbeda dengan diluar negeri kebanyakan kartu debitnya bisa dipakai online asal ada lambang Visa/Mastercardnya.
Jika ada yang bisa belanja online maka kemampuannya juga tetap terbatas dan tetap tidak sama dengan kartu kredit. Contohnya Kartu Debit Mandiri dengan VBV (Verified by Visa) yang masih bisa digunakan untuk belanja disitus2 yang menggunakan VBV khususnya situs lokal seperti Tokopedia, Bhinneka, dsb, atau isi saldo di Neteller. Namun Kartu Debit Mandiri ini juga tetap tidak bisa digunakan disitus2 “biasa” (non VBV) diatas seperti untuk keperluan verifikasi PayPal, beli lagu di Itunes di Iphone, beli Ebook di Google Playstore, belanja di Ebay dan Amazon dsb. Ada juga VCN (Virtual Card Number) dari Kartu Debit Mastercard BNI, namun sayang umurnya terbatas, dan jika transaksinya dibatalkan dana yang direfund kadang tidak sampai (nomor kartunya sudah tidak valid lagi), dan tidak semua situs mau menerima pembayaran dari VCN atau VCC yang ditambahkan selain kartu kredit dan debit biasa karena alasan tertentu (biasanya keamanan).
Akibatnya banyak orang Indonesia yang karena tidak punya kartu kredit (dan sulit mengurusnya) tapi juga ingin memverifikasi akun PayPal atau belanja online disitus2 luar diatas terpaksa membeli VCC(Virtual Credit Card – khususnya untuk verifikasi PayPal), membeli saldo PayPal, membeli Itunes atau Amazon Gift Card, memakai jasa perantara/forwarder dengan segala resiko dan kadang biaya yang lebih besar dsb. Contohnya pemakaian VCC untuk PayPal yang hanya untuk verifikasi PayPal namun tidak bisa untuk belanja (karena limit VCC yang kecil) dan kadang juga terpaksa memesan kartu prepaid debit keluaran luar seperti kartu Payoneer atau Neteller, namun pemakaian VCC dan VCN bahkan sesekali Payoneer/Neteller kadang-kadang gagal untuk verifikasi dan beresiko dihapus, akun PayPal anda tidak akan terverifikasi lagi, bahkan kena limit jika ketahuan oleh PayPal, karena kebijakan PayPal sekarang ini sudah melarang VCC dan VCN (jika ketahuan) dan hanya mengizinkan kartu kredit atau debit biasa (fisik) keluaran bank lokal untuk keperluan verifikasi dan belanja.
Banyak orang sering salah kaprah sebelumnya tentang fungsi kartu kredit dan kartu debit khususnya dalam hal transaksi online. Perbedaan Dasar Kartu Kredit dan Kartu Debit hanyalah sumber dananya yang dipakai untuk pembayaran (Funding Source). Jika Kartu Kredit sumber dananya adalah hutang dari bank (kredit) dalam limit yang dijamin akan dibayar kemudian oleh nasabah, maka Kartu Debit sumber dananya adalah uang nasabah sendiri yang akan dipotong disaldo tabungan bank (debit). Soal akan ada perbedaan fitur khusus lainnya seperti apakah bisa transaksi online dsb adalah tergantung pertimbangan dan kebijakan masing-masing bank penerbit kartu (issuer) serta network pembayaran yang digunakan, jadi bukan dari jenis kartunya apakah kredit atau debit. Berbeda dengan Indonesia, diluar negeri seperti Amerika Serikat kebanyakan kartu debit dan prepaid yang berlogo kartu kredit (Visa/Mastercard network) sudah lama bisa dipakai bertransaksi online seperti kartu kreditnya.
Sebagai alternatif kini sudah ada juga beberapa kartu fisik debit ATM lokal yang selain untuk dipakai di ATM dan mesin EDC juga bisa dipakai online seperti untuk verifikasi PayPal serta belanja online di PayPal, Ebay, Amazon, Itunes, Google Playstore, Steam, serta situs dalam negeri (Tokopedia, Bukalapak, Bhinneka dsb). Kartu Debit tersebut salah satunya adalah kartu debit (Visa Electron) berlogo Visa keluaran Bank Permata (dan juga Permata Syariah) dengan fitur “Permata Debit Online“:
Untuk keterangan mengenai Permata Debit Online:
https://www.permatabank.com/Retail/Kartu-Debit/PermataDebit-Online/#.V8RrTDWLT3A
Baca Quote: “Kartu Debit PermataBank yang telah dilengkapi dengan teknologi 3D Secure-Verifed by VISA dapat digunakan juga untuk bertransaksi pada merchant yang belum menggunakan teknologi 3D Secure-Verifed by VISA.” (i.e PayPal, Google PlayStore, Amazon, Itunes dsb).
Kartu debit Permata ini ada beberapa jenis tergantung jenis tabungannya dan saldo minimal, seperti kartu debit Permata biasa, Priority, Syariah dan Korporat.
Untuk keterangan mengenai jenis dan fitur masing-masing kartu debitnya bisa kunjungi situs Bank Permata: https://www.permatabank.com/Retail/Kartu-Debit/#.V8RqDzWLT3A
Kartu debit Permata ini sudah memakai teknologi chip/EMV seperti kartu kredit, tidak memakai pita magnetik lagi jadi lebih aman untuk transaksi karena tidak gampang diskim (dibajak) di mesin ATM dan EDC. Ada yang dicetak yang pakai nama kita (Visa Debit standar) ada yang seperti beremboss juga kayak kartu kredit dan ada yang instant tidak pakai nama hanya nomor kartu (Visa Debit Electron), bisa dipilih. Berhubung penulis hanya buka tabungan biasa (Permata Bebas) dengan modal pas2an setoran awal hanya minimal Rp 250.000,00 maka penulis hanya punya kartu debit Visa electron biasa diatas yang tidak ada namanya. Namun sama saja tidak pengaruh karena tetap bisa dipakai belanja online yang penting ada nomor kartu, expiry date dan CVV (Card Verification Code) 3 digit angka dibelakang kartu. Kalau nama tinggal ketik nama sendiri sesuai buku tabungan, beres.
Jika anda belum mempunyai rekening/kartu debit Bank Permata dan anda tertarik, anda bisa memiliki kartu debit online Permata dengan membuka tabungan di bank Permata. Untuk tabungan permata bebas setoran awal hanya Rp 250.000,00 saldo minimal tertinggal Rp 100.000,00 dan bisa langsung mendapatkan instant kartu debitnya (tanpa nama). Jangan lupa pastikan diaktifkan untuk transaksi online (E-Commerce), No HP anda untuk OTP untuk Verified by Visanya, serta online banking dan mobile bankingnya untuk Android/Iphone, semua tanpa tambahan biaya, jika tidak minta diaktifkan anda mungkin akan susah bertransaksi online. Harap diingat aktivasi kartu debit untuk ATM dan mesin EDC bisa langsung aktif, namun untuk aktivasi belanja onlinenya kadang tidak bisa langsung bisa memakan waktu beberapa hari (pengalaman penulis dulu), jadi sering sering saja dicek atau ditanyakan jika belum bisa.
Sebagai bukti berikut adalah cetakan pdf online banking statement transaksi kartu debit/ATM (mutasi rekening tabungan) Permata Debit Online di online banking penulis yang sukses tanpa masalah untuk keperluan verifikasi PayPal, belanja di Amazon, Ebay, Itunes, Google, dan Neteller (VBV), semua sudah dikasih keterangan yach. Memang sih jumlahnya kecil-kecil kayak cuman beli ebook atau lagu doang namanya juga eksperimen 😀
Oh iya untuk kode verifikasi expuse PayPal 4 digitnya (PP*CODE) ada dua PP*2204 dan PP*3174 karena waktu itu penulis kebablasan konfirmasi sampai 2 kali karena yang pertama ternyata tidak langsung kelihatan 4 digit kodenya (pending) dan baru nongol PP*CODE di online banking 24 jam kemudian, penulis baru nyadar belakangan :D. Tagihan kode expuse ini akan direfund PayPal antara 24 jam-28 hari (lain-lain tergantung network dan banknya). Sampai hari ketiga waktu tulisan ini penulis buat belum direfund juga sih sama PayPal, (2×1.95 US Dollar = 2xRp26.622=Rp 53.244.52, kurs Visa/Bank waktu itu) tapi katanya pasti direfund kok, tapi butuh waktu. Juga kelihatan ada kode Neteller-4723 untuk verifikasi kartu di akun Neteller penulis.
Jadi berbeda dengan VCC/VCN, kartu debit online Permata ini selain wujud kartu fisik yang bisa discan/difoto juga punya online statement yang bisa dicetak/discan dan juga buku tabungan, yang bisa digunakan sebagai bukti berjaga-jaga jika misalnya akun PayPal anda suatu hari bermasalah dan PayPal meminta keterangan bukti identitas dan kepemilikan kartu kredit/debit anda (hal ini sangat jarang namun kadang terjadi terutama jika akun anda adalah akun bisnis atau sering dipakai untuk transaksi yang sangat besar). Anda juga bisa meminta surat keterangan tambahan dari bank Permata jika diperlukan.
Ini adalah screenshot dari PayPal penulis (ada tiga kartu kredit/debit disitu salah satunya xxxx-x589 adalah Kartu debit Visa Permata):
Ini adalah contoh screenshot kartu debit Permata yang juga bisa menggunakan fitur VBV (Verified by Visa/3d Secure) dengan tambahan layer keamanan OTP (One Time Password) ke HP untuk transaksi online, sangat aman, umum dipakai khususnya disitus merchant dalam negeri:
Demikian artikel ini dibuat dan dipublikasikan. Semoga bisa membantu anda yang ingin memverifikasi PayPal serta belanja online di PayPal, Ebay, Amazon, Itunes maupun situs dalam negeri lainnya seperti Tokopedia, Bukalapak, Bhinneka dsb namun tidak atau sulit mengurus kepemilikan Kartu Kredit.
UPDATE:
Saat ini limit transaksi online hariannya kartu Debit Permata untuk PayPal (non CVV2) adalah Rp 500.000,00/Hari atau kurang dari $40 USD kurs saat ini (masih bisa berubah kapan saja ya tergantung kebijakan pihak bank. Mudah-mudahan limit ini bisa naik kedepannya oleh Bank Permata). Selengkapnya:
- Untuk limit transaksi harian yang menggunakan mesin EDC/POS atau dengan CVV1/iCVV (data di magnetic stripe/chip) baik dengan PIN ataupun Signature (Card Present Transaction)adalah sesuai dengan jenis kartu debit Permata -> Contoh untuk Permata Personal : Rp 10.000.000,00/Hari.
- Untuk limit transaksi harian secara online (Card Not Present Transaction/CNP/MOTO/Internet) ada 3 buah juga berdasarkan risknya:
– 3dsecure online transaction (VBV) yaitu otorisasinya dengan menggunakan kode OTP dan CVV2/CVV (3 angka dibelakang kartu) : Sama dengan limit transaksi harian kartu debit pada mesin EDC -> Contoh untuk Permata Personal : Rp 10.000.000,00/Hari. Kalau online merchantnya misalnya di Tokopedia, Bukalapak, Bhinneka, dsb.
– Secure online transaction yaitu otorisasinya menggunakan kode CVV2/CVV tapi tidak dengan VBV : Juga masih sama dengan limit transaksi online harian dengan menggunakan VBV dan EDC -> Contoh Permata Personal : Rp 10.000.000,00/Hari. Kalau online merchantnya misalnya di Lazada, Steam, Microsoft Store dsb (pakai direct checkout/dengan CVV prompt).
– (High Risk) Unsecure online transaction yaitu otorisasinya hanya dengan nomor kartu dan expiry date namun tanpa kode CVV: ini limitnya hanya sampai Rp 500.000/Hari, berlaku untuk semua jenis kartu debit Permata dan tidak tergantung jumlah saldo anda, Jika transaksi lebih dari jumlah itu akan otomatis ditolak (declined). Kalau online merchant/payment processornya misalnya PayPal, Amazon, Itunes dsb (biasanya model yang data kartunya tersimpan diakun/tanpa CVV prompt).
Note: limit harian belanja kartu debit tabungan i.e. Permata Personal Rp 10 juta dst adalah tetap limit total gabungan dari transaksi EDC + Online jika ada, bukan terpisah.
Yang jadi pertanyaan bukannya menambahkan CC/Debit di PayPal dsb itu pakai CVV? Tadinya penulis juga bingung pikir begitu, tapi ternyata setelah ditelusuri sebenarnya PayPal itu hanya mensubmit kode CVV sekali saja ke pihak Bank pada saat kita menambahkan nomor kartu pertama kali (cek kartu valid/authorization hold), dan nantinya pas transaksi selanjutnya ternyata PayPal hanya akan mensubmit nomor kartu dan expiry date saja ke pihak bank (plus nomor alamat jika ada fitur AVS) namun kode CVV tidak akan disubmit lagi karena PayPal sudah pakai password/one click-buy dan tidak menyimpan CVV kartu kita karena berdasarkan aturan Visa/Mastercard untuk merchant/payment processor tidak boleh menyimpan nomor CVV didatabase mereka (PCI DSS E-Commerce requirements).
Ini jawaban PayPal Facebook atas inquiry CVV kartu kredit/debit yang tidak disimpan/dikirim ke bank pada saat transaksi:
Jadi biarpun PayPal itu websitenya secure dan sudah punya nama namun secara teknis untuk Bank Permata transaksi tanpa disubmit CVV tetap dianggap Unsecure Transaction (high risk) untuk kartu debit karena terhubung langsung dengan tabungan (tidak berlaku untuk CC Permata), makanya tetap diberlakukan limit Rp 500.000,00/Hari untuk PayPal (kurang dari $40 USD kurs sekarang).
Catatan:
– Limit transaksi harian (POS/Point Of Sale) adalah jumlah nilai total yang dibelanjakan dengan mesin EDC/POS pada satu hari/per 24 jam dalam rupiah (atau ekivalennya dalam mata uang lain/Dollar sesuai konversi dan fee) bukan nilai pertransaksi individual.
– Limit transaksi online harian adalah jumlah nilai total yang dibelanjakan secara online pada satu hari/per 24 jam dalam rupiah (atau ekivalennya dalam mata uang lain/Dollar sesuai konversi dan fee) bukan nilai pertransaksi individual.
– Perubahan Limit transaksi online harian ini khususnya untuk Non CVV2 sejauh ini belum diumumkan/diupdate di websitenya Bank Permata Debit Online (Informasi Limit Transaksi): https://www.permatabank.com/Retail/Kartu-Debit/PermataDebit-Online/#.WBNMRcmDDIA – Informasi Limit Transaksi
– Ketentuan limit transaksi online harian non CVV2 Rp 500.000,00 ini berlaku khusus hanya untuk kartu debit Bank Permata dan tidak tergantung jenis kartu/tabungan serta jumlah saldo nasabah, serta tidak berlaku untuk kartu kredit Bank Permata.
Untuk transaksi online khususnya di PayPal/non CVV2 yg lebih besar > Rp 500.000/Hari selain Debit Permata/Permata Syariah buat yang belum bisa mengafford kartu kredit juga bisa membuat Secure Credit Card Bank Sinarmas, Kartu Debit Jenius dari BTPN (M-Card, X-Card, dan E-Card), Kartu Debit BTN/BTN Syariah (BTN Debit Online), dan Kartu Debit Bank ANZ yang kini juga bisa dipakai di PayPal dsb karena saat ini mempunyai limit harian/pertransaksi belanja onlinenya lebih tinggi dari Debit Permata dan semua sama-sama bisa langsung dipotong dari saldo/top-up/transfer yg dibutuhkan sebelum transaksi online.
Selengkapnya untuk alternatif Kartu Debit lokal lain (termasuk prepaid SCC) yang lebih tinggi limitnya selain Debit Permata: http://amirz123.blogspot.co.id/2016/12/daftar-kartu-debit-indonesia-untuk.html
Namun jika hanya dipakai untuk verifikasi akun PayPal dan pembayaran jumlah kecil (<Rp500.000,00) di PayPal/Ebay/non CVV2 maka Debit Permata tentunya masih bisa jadi opsi/pertimbangan.
Akhirnya tidak kurang tidak lebih hanya sekedar berbagi info saja, mudah-mudahan bisa bermanfaat…Terima kasih sudah berkunjung dan semoga sukses selalu. Salam. 😅
DISCLAIMER: Berhubung kebijakan masing-masing pihak institusi/bank penerbit kartu (issuer) yang dapat berbeda atau dapat berubah kapanpun juga maka mohon maklum jika mungkin tulisan diartikel ini tidak selalu akan berlaku, dan mungkin artikel ini juga Insyaallah akan selalu diupdate jika ada perubahan atau perkembangan kedepannya. Mudah-mudahan daftar kartu debit keluaran bank lokal yang sudah bisa full online PayPal dsb ini akan bisa terus bertambah kedepannya.